In Berlin, The Nefa

Why you should move to Berlin

Bismillah,

Mudah-mudahan belum ada yang bosen sama cerita kami dari Berlin ini, hehehe.

Setelah sebelumnya ngobrol kenapa ga usah pindah ke Berlin (super encouraging ya, hahaha), untuk penyeimbang nya ya tentu saja mesti ada pros list nya dong ya. Setelah brainstorming dengan Suami, inilah penyemangat kami (dan mungkin orang lain) buat pindah ke Berlin.

Baca juga: Why you should not move to Berlin

Disclaimer: ini tentunya merujuk ke kondisi keluarga kami yang: Muslim, punya dua anak batita, dan orang tua yang dua-duanya bekerja. Jadi belum tentu juga applicable buat orang lain ya 🙂

Childcare yang terjangkau (bahkan gratis!)

Walaupun kami sempat kesusahan dengan situasi childcare, tapi ga bisa dipungkiri kalau childcare disini asik banget kalau menurut standard kami. Tiap childcare punya pedoman mereka masing-masing – untuk childcare nya Z dan M, mereka menganut paham Waldorf. Pusing juga jelasinnya sih ya. Yang jelas intinya sih ini paham yang mirip2 Montessori, tapi lebih banyak lagi mainnya. Kemampuan literasi dan aritmatik ga terlalu diprioritaskan.

Kalo ditanya kami puas ga sih dengan childcare yang sekarang, alhamdulillah walaupun kemarin itu memang dapetnya seadanya, kami puas2 aja. Pertama, menu makanan mereka vegetarian, jadi buat kami yang Muslim insya Allah ga ada masalah. Kedua, childcare nya kecil, jadi brasa homey banget. Tiap kelas cuma ada maksimum 10 anak dengan dua guru dan dua asisten di masing2 kelas. Kalau dibandingkan dengan childcare2 lain yang bisa sampe 200 anak, kami jelas lebih memilih yang kecil seperti ini.

Consnya adalah, childcare kecil seperti tempat kami ini tutupnya lebih cepat. Kalau Senin, tutup jam 3.30 sore. Hari-hari lain jam 4.30 sore. Mesti pintar-pintar atur waktu supaya kerjaan kantor tetap bisa dicover dan anak-anak dijemput tepat waktu. Lain kali mungkin saya tulis tentang ini juga deh, hehe.

Baca juga: Balada Childcare

Oh ya, kenapa saya bilang terjangkau? Ini karena setiap anak di Berlin eligible untuk discount biaya childcare dari pemerintah. Bahkan mulai tahun ini, biaya childcare literally nol. Setiap childcare mungkin akan meminta biaya tambahan untuk snack atau tenaga pengajar tambahan – tapi jangan khawatir, setiap anak disini eligible juga untuk yang namanya Kindergeld asalkan orangtuanya bekerja dan membayar pajak. Besarnya lumayan dan bahkan bisa menutup biaya tambahan childcare di atas. Jadi, literally childcare disini bisa sampe gratis!

Work life balance and flexibility

Ini adalah faktor nomor satu buat kami. Setelah hampir setahun bekerja disini, yang kami perhatikan adalah betapa efisiennya orang-orang disini dalam bekerja. Kalau tugas sudah selesai, ya silakan pulang. Kalau sedang liburan, tidak akan ada yang mengganggu. Buat orang-orang Jerman (dan mungkin Europeans in general), liburan itu sakral – haram hukumnya mengganggu orang yang sedang liburan.

Ada juga aspek fleksibilitas yang membantu sekali untuk orang tua bekerja seperti kami ini. Namanya punya anak yang dititipkan di childcare pastinya rentan dengan virus, dan kadang-kadang kami tidak punya pilihan lain sewaktu anak sakit – salah satu dari kami harus bekerja dari rumah.

Work opportunity in tech

Beberapa tahun belakangan ini, Berlin tumbuh jadi kota dimana banyak tech start up bermunculan. Dan ini tentu saja membuat banyak job opportunity di bidang tech menjamur. Plusnya juga, izin kerja di Berlin untuk tenaga kerja non-Europe ngga terlalu susah.

Baca juga: Mencari Kerja di Eropa

Cuaca yang lumayan bersahabat

Berlin adalah salah satu kota di Eropa yang punya weather yang sangat sangat enak. Musim panasnya ga terlalu panas, musim dinginnya pun ga terlalu dingin. Memang sih, musim panasnya juga ga terlalu lama – cuma 2 bulan. Dan yang namanya musim panas disini ya mungkin lebih mirip musim hujan kalau di Asia, tapi lumayan lah.

Akses makanan halal

Ini tentunya penting buat kami yang Muslim. Makanan halal di Berlin memang kebanyakan makanan Turki, Syria, atau Lebanese, tapi at least kalau kami jalan-jalan keluar, ga terlalu bingung mesti makan apa.

Bonus: kalau kangen makanan Indonesia, di Berlin ada restoran Indonesia juga.

Jalan-jalan!

Speaking of jalan-jalan, letak Berlin yang lumayan di tengah benua Eropa bikin jalan-jalan jadi gampang. Gampang rencanainnya aja ya, biayanya sih belum tentu, hahaha. But seriously, rute jalan-jalan ke negara tetangga itu lumayan mudah. Ke Paris cuma dua jam naik pesawat, ke Praha cuma 4 jam naik kereta, dan sebagainya. Kalau mau road trip juga memungkinkan dan mungkin jatuhnya bisa lebih murah daripada naik pesawat atau public transport yang lain.

***

Udah sih sebenernya – list nya ga gitu banyak. Tapi alhamdulillah, semuanya bikin kami betah di Berlin, so far. Ga terasa juga, sebentar lagi tepat setahun kami pindah ke Berlin. Sebelumnya ga pernah kepikiran kami bakalan pindah ke sini – memang rencana Allah itu yang paling sempurna dan paling indah.

Musim gugur di Berlin,

92c4a39ccb411b660632f537ac085077

6 thoughts on “Why you should move to Berlin”

Leave a reply to maryati imang Cancel reply